KH. Junaidi Rois

KH. Junaidi Rois

Pendiri Yayasan Pondok Pesantren Darul Quran

KH. Junaidi Rois lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 1980 M. Beliau adalah sosok yang dikenal dengan keteguhan dan kesederhanaannya dalam beribadah. KH. Junaidi Rois adalah putra dari KH. Khoirun, seorang pedagang pakaian yang juga merupakan tokoh yang dihormati di Kudus. Ayahnya lahir pada tahun 1847 di Kudus dan dikenal dengan kepribadiannya yang tinggi, berkumis, berjenggot panjang, serta memiliki kesederhanaan dalam beribadah, meski dalam kehidupan sehari-hari beliau seorang pedagang.

Pada tahun 1980, KH. Junaidi Rois mengikuti program transmigrasi pemerintah yang membawa beliau beserta keluarga ke Sumatra, tepatnya ke desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Awalnya, daerah tersebut masih sangat asri dengan lahan pertanian yang belum ditanami sawit dan karet. Kehidupan sehari-hari beliau dan keluarga diwarnai dengan kegiatan bertani dan berdzikir.

Setelah beberapa tahun tinggal di sana, pada tahun 1991, PT Sampoerna Agro masuk ke wilayah tersebut dan mulai mengembangkan lahan untuk ditanami sawit dan karet. Penduduk setempat, termasuk KH. Junaidi Rois, turut bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Seiring berjalannya waktu, banyak penduduk yang mulai memperoleh keberhasilan dalam bertani dan membangun kehidupan yang lebih sejahtera.

Meskipun begitu, KH. Junaidi Rois tidak hanya fokus pada urusan duniawi. Beliau tetap menjaga semangat untuk mengaji dan mengajar anak-anak di sekitar desa. Pada tahun 2013, beliau mendirikan Pondok Pesantren Darul Qur'an, sebuah pesantren yang tak hanya berfokus pada pembelajaran agama tetapi juga pembentukan karakter yang baik pada para santrinya. Nama pesantren ini terinspirasi dari pesantren putrinya, Darul Falah, yang terletak di Jekulo, Kudus. Sedangkan "Qur'an" dipilih karena hasrat KH. Junaidi Rois untuk menghafalkan Al-Qur'an.

Pada tahun 2016, KH. Junaidi Rois berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Qur'an setelah bertahun-tahun terhalang oleh urusan duniawi. Beliau kemudian mendalami ilmu Al-Qur'an lebih dalam lagi, dan pada tahun 2017, beliau berhasil mendapatkan sanad Al-Qur'an dari guru beliau, KH. Hambali Umar Al-Hafidz, yang memampukan beliau untuk menyampaikan sanad kepada para santri yang belajar Al-Qur'an di pesantren.

"Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan."

Pengembangan Pesantren Darul Qur'an

Dengan tekad yang kuat, KH. Junaidi Rois terus mengembangkan Pondok Pesantren Darul Qur'an, yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga melibatkan pendidikan formal. Pesantren ini mendirikan berbagai lembaga pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga Madrasah Diniyah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Dengan perjuangan keras dan keberkahan, beliau berhasil mengintegrasikan pendidikan agama dengan sistem pendidikan formal yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat tawaddu' (rendah hati), ramah, dan selalu siap membantu sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Salah satu karakteristik KH. Junaidi Rois yang sangat dihargai adalah ketulusannya dalam memberikan pinjaman kepada para pedagang kecil tanpa meminta keuntungan sedikit pun. Kehidupan beliau yang sederhana, penuh dengan kebajikan dan kebaikan hati, menjadikan beliau sebagai sosok yang sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat sekitar.

Kehidupan sehari-hari beliau di pondok pesantren tidak hanya dipenuhi dengan kegiatan mengajar, tetapi juga dengan membimbing para santri dalam menghafalkan Al-Qur'an dan mengajarkan mereka nilai-nilai moral serta akhlak Islam yang luhur. Pondok Pesantren Darul Qur'an telah berkembang pesat dan menjadi tempat untuk menuntut ilmu bagi banyak generasi muda yang ingin menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat.

KH. Junaidi Rois adalah bukti nyata bahwa dengan niat yang tulus, ketekunan, dan dedikasi yang tinggi, setiap individu dapat memberikan dampak yang besar bagi umat, terutama dalam bidang pendidikan. Melalui Pondok Pesantren Darul Qur'an, beliau telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dakwah Islam di daerah Pedamaran Timur dan sekitarnya.